Bermula dari penundaan pembeLian tiket hingga kehabisan
tiket bus SAFARI DHARMA RAYA *(satu-satu nya bus yang Langsung ke Jogja-yang Aku
tau), Aku pun memesan berencana memesan tiket sampe ke Surabaya, tapi pas di
agennya yang ada di Masbagik yang berinisial Herka Cipta yang berada di depan
penjualan baju bekas itu, Aku ditawari oleh petugasnya dengan iming-iming
langsung ke Jogja yang pastinya transit *(bahasa kerennya dioper) di Surabaya. Aku
pun tertarik membeli itu walau dengan harga yang selangit-sedunia-sebima
sakti-sejagatraya, karena Aku punya alasan tersendiri karena mungkin takut
tidak kedapatan tiket di surabaya menuju jogja.. lalu Akupun menelpon ibuku
menanyai pendapatnya mengenai tiket langsung ke Jogja, dia sangat antusias dan
menyuruhku cepat-cepat membeli tiket itu. Entah karena Aku takut tidak dapat
tiket atau karena takut melihat petugas agen dengan tampang preman yang bisa
saja tiba-tiba menodong pisau kepadaku, meminta sejumlah uang, dan memutilasi badanku,
hingga dibuang ke kali, kali itupun menuju ke jogja, hah pikiran yang LEBAY.. Aku
SETUJU dan dia pun memberikanku 2 tiket dalam satu ampeLop..
Hari kamis, tanggal 30 Agustus 2012, Aku berangkat menuju
Masbagik (Lombok Timur, NTB) jam 08.24 WITA, disanapun Aku menunggu beberapa
saat hingga busnya datang menjemputku. Hanya IBUKU Sayang dan tercinta yang
dengan setia menunggu Aku berangkat, karena semua keluargaku yang ikut mengantarku
pulang entah dengan berbagai alasan *(aLasan intaan D’LastPretence-nama pesbuk
seseorang), bukan keLuarga besar siyh Cuma ada Bapak, ibu, kk gue (supir), adik kandung yang masuk sekolah siang,
micko (adik ku yang terSayang-kelebihan imut), adik sepupu yang juga masuk
siang, kakek, nenek, paman, bbi, tetangga, tukang sapu, tukang mie ayam, tukang
ngibuL deh gue…
Ada cerita
garing yang terjadi di sana, kata ibuku “ayo pindah ke sebelah sana!”, Aku pun
mengikutinya, ternyata engkel (bukan ankle-bukan paman tapi sejenis bus dengan
jarak tempuh yang pendek) yang dari tadi nangkring di depan agen itu menunggu
seseorang atas nama AHMAD SARIF (yaitu Aku), oalaa, ternyata kami (Aku dan
angkel-dengan dipenuhi manusia yang kesal menunggu begitu lamanya) saling tunggu,
mungkin apa ya, yang ada dibenak mereka, kesal, gondok, pengen negbacok
garagara nungguin kedatangan ku-maafkan Aku, Aku juga lama menunggu di
sana-sambil menunjuk tempat penungguan ku yang ternyata lajur menuju Bima-Dompu-Sumbawa..
Aku pun pamitan
kepada IBUKU suwer deh pengen nangis, Aku siap berangkat menuju Bertais *(orang
Lombok pasti tau), dan transit di sana pake bus Dunia Mas *(orang Surabaya
pasti tau). Dan apa yang terjadi?, di Bertais, kondektur yang entah siapa
namanya, berapa nomor celananya, sungguh Aku tak bermaksud bertanya seperti
itu. Dia mencoret nomor kursiku 27 dengan nomor 34, wadduh, dalam pikiranku,
apakah ini dekat wese, ampun dah, menurut pengalamanku dulu pas pergi ke kota
Malang, walaupun kami duduk di no belasan, tapi baunya nyengat banget mungkin
garagara TA*I di toilet bus itu diblender dengan guncangan selama perjalan.. Aku
memasuki bus dan mencar number itu, ternyata ngga terlalu buruk siyh cukup
nyaman didunakan untuk perjalanan jauh, di kursi itu Aku menemukan sebuah
handuk, sebotol gede air mineral, dan sebungkus jajan yang berserakan. Aku pun
berpikir, apa di kursi ini ada penghuninya?, masa bodoh lah, Aku menikmati
perjalanku itu.. oia, Aku berkenalan dengan seseorang yang juga berangkat
samaan denganku di engkel tadi, entah siapa namanya Aku Lupa..
Sesampai di LEmbar-bukan
Lembar *(orang Lombok juga pasti tau), datang sebuah bapak-bapak (kayaknya siyh
preman) protes kepadAku, dia mengklaim itu adalah kursinya, Aku- Akupun disuruh
minggat dari kursi itu, Aku disuruh protes dengan supirnya, supirnya menyuruhku
protes ke kondekturnya, kondekturnya entah pergi kemana, kemana kemana kemana?,
ku harus mencari kemana?, #garing..
Karena
kesalahan kondektur, Aku tak dapat tempat duduk, Aku pun disuruh duduk dekat
kondektur, yah terima nasip sajalah.. untungnya, bapak-bapak yang tadi akan
turun di Denpasar, tapi masiyh sangat jauh, bus yang kami tumpangi harus
ngantri masuk ke kapal yang akan menyeberangi laut Lombok-Bali, beberapa saat
kemudian, kami segenap penumpang bus Dunia Mas mengucapkan seLamat menikmati
perjalanan, wadduh, kayak anggota depeer aja niyh.. kalian tau kan berapa jam
melewati laut itu, pasti tau dong, 5 JAM (kayak iklannya PR*MAG eh PR*MAN-
energenesis lima jam!!, yang islam-yang sahur pasti tau iklan ini), waktu yang
sangat Lamaa..
Di dalam
kapal Aku ngapain aja siyh, Aku Cuma momot-momot sambil menikmati indahnya
warna air laut, dengan angina sekencang-kencangknya.. nyari tempat duduk di
sana susahnya minta ambon, Aku beruntung, dapat posisi yang wenak dan tak berani
kesana-kemari takut kursi itu diambil orang, di sampingnya ada cowok,
dilantainya ada mbak-mbak yang bersandar di kursi Aku, Aku mau kasi kursi yang Aku
duduki, males ah, maaf yah mbak!, maksi ku sari roti, dan bela-belain turun ke
kapal lantai dua, hanya buat membeli air panas saja untuk P*P MIE yang sengaja Aku
bawa dari rumah untuk hemat pastinya-itu pemberian bibi ku,, ternyata dan
ternyata di bawah tidak dingin alias hangat, Akupun memutuskan turun ke bawah,
mbak-mbak itu mengikutiku..
Di bawah, Aku
duduk bersebelahan dengan mbak-mbak itu, dia sangat takut kehilangku.. Aku
bagaikan emas yang harus dipertahankan, karna Aku sedikit tidak keren, kerennya
banyak dongyaa, ternyata mbak itu mengikutiku Cuma hanya only ingin meminta 1
esemes saja, karena hapenya sudah tewas wal afiat, kalian tau? Aku membawa dua
hape-buat berjaga-jaga pastinya..
“boleh minta
esemesnya?”
“Oh ini mbak,
kalo EKS-EL ditelepon aja”
“Ini gratis?”
“iya”
Akhirnya yang
ditunggu-tunggu tiba, Aku nyampe Bali dengan selamat, tanpa terjadi insiden
karamnya kapal, dan apalah itu.. Aku senang sekaligus kesal, pertanyaan yang
selalu menghantuiku, “dimana Aku duduk sekarang?”, Aku duduk di tempat yang
tadi-bukan kursi 34 ataupun 27, tapi dekat perempuan yang hanya menumpang untuk
diseberangi ke Denpasar saja.. pegal, capek, lelah yang Aku rasakan, lasingan
kursinya tanpa sandaran..
“mbak,
Denpasar masih jauh ya?” Aku bertanya.
“iya, masih
dua jam Lagi”
Wadduh, jauh
yah ternyataa.. Aku mencoba menikmati perjalanan itu, sampe di Denpasar
tepatnya di terminalnya, banyak yang turun, Aku bisa sedikit bernapas lega,
Karena akan ada banyak kursi yang kosong, huaa, Aku senang.. :D
Aku pun
melanjutkan perjalanan menuju Ubung, sejenis LEmbar-bukan Lembar yang ada di
Lombok..
_____to be
continued, dilanjutkan kapan-kapan yah, ngantuk____
Jogjakarta,
01 September 2012 pukul 09.36 WIB malam..
2 comments
part 2 mana niy?
Reply:D
buruaan!
eh, itu:
Jogjakarta, 01 September 2012 pukul 09.36 WIB malam..
Jogja? bukan Yogya? :D
Lagi-Lagi masaLah itu.. (_ _!)
ReplyPost a Comment
│╔╦╗╦╔╗│
Silahkan berkomentar dengan sopan dan membangun..
Terima Kasih telah berkunjung di MASIH TIDAK NYATA
salam Blogger!! ☺